Haruskah HRD yang bertanggungjawab???

Selama pengalaman saya bekerja sebagai HRD, yang saya temui adalah HRD harus mengurusi karyawan yang bermasalah. Pokoknya, jika ada karyawan yang bermasalah maka HRD langsung dipanggil untuk segera mengurusnya. Tetapi jika ada karyawan yang berprestasi, apakah pernah diperhitungkan bahwa ada andil HRD di dalamnya memberikan motivasi bagi karyawan tersebut? Sejenak saya berpikir: selalukah menjadi tanggung jawab HRD jika ada karyawan yang bermasalah atau ada “seseorang” yang lain yang juga ikut bertanggung jawab?

Permasalahan yang sering terjadi, ketika ada urusan dengan karyawan, maka langsung dilempar ke HRD. Padahal, yang berurusan dengan karyawan tersebut sehari-harinya pastilah managernya yang berfungsi untuk ”memanage” karyawan yang di bawahnya. Manager tersebut harus memperhatikan bagaimana pekerjaan sehari-harinya, bagimana pencapaian targetnya, mengingatkan anak buahnya, melihat tindak tanduknya, mengukur efektivitas kerjanya, hingga mencari solusi terkait dengan masalah yang dialami karyawan tersebut.

Idealnya, seorang manager sebagai pemimpin suatu unit kerja dapat lebih mengenal kebutuhan, kepribadian dan masalah anak buahnya dibandingkan bagian HRD. Masalah-masalah yang sering dihadapi karyawan antara lain ketidakpuasan kerja dan motivasi kerja yang sangat berhubungan dengan gaya kepemimpinan managernya. Artinya, jika faktor-faktor tersebut terjadi maka bisa saja yang salah adalah manajernya, dan belum tentu karyawan menjadi bermasalah 100% karena kesalah karyawan tersebut, sehingga managernya harus berusaha menyelesaikan dulu di unitnya sebelum diserahkan ke bagian HRD. Perlu diingat bahwa kepuasan kerja dan motivasi kerja yang rendah akan mempengaruhi kinerja karyawan, yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Karyawan dapat menjadi malas bekerja, menjadi emosional, tidak disiplin, bolos dan tidak mau bekerja sama.

Jadi, diharapkan jika terjadi kekeliruan pada seorang karyawan maka lebih dulu managernya lah yang pertama kali menyelesaikannya baru kemudian diserahkan kepada HRD jika harus ada peringatan atau sanksi yang akan diberikan. Tiap manajer harus memiliki sebuah pengertian bahwa merekalah yang bertugas ”memanage” anak buahnya.

HRD bukan hanya sebagai polisi dalam perusahaan dan pelaku administrasi tetapi HRD bertanggung jawab juga sebagai “pemantau” terlaksananya operasional perusahaan sesuai dengan Visi dan Misi perusahaan. Sehingga tidak semua permasalahan harus berakhir di tangan HRD, tetapi bisa saja dicarikan solusinya oleh manajer sebagai atasan karyawan yang bermasalah tersebut.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balas jasa, Konpensasi dan Remunerasi

Urgensi soft skill dalam meniti pekerjaan dan karir